Tekan Pembajakan 10% Ciptakan 500.000 Lapangan Kerja

Pengurangan tingkat pembajakan software sekira 10 persen dapat menciptakan 500.000 lapangan kerja berkualifikasi high-tech job dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun di seluruh dunia, atau sekira 1.884 lapangan kerja di Indonesia.

Selain itu pengurangan tingkat pembajakan software juga meningkatkan GDP sebesar USD2,4 miliar dan menghasilkan pemasukan pajak hampir sebesar USD 124 juta pada 2013.

"Lebih penting lagi, diperkirakan 55 persen dari manfaat tersebut dinikmati di tingkat ekonomi lokal," ujar juru bicara Business Software Alliance, Donny A Sheyoputra, saat peluncuran Kampanye Nasional Antipembajakan software di hotel Nikko, Selasa (12/10/2010).

Prediksi ini terungkap lewat studi IDC bertajuk 'Dampak Ekonomi dari tingkat Pembajakan Peranti Lunak'. Studi ini meneliti manfaat ekonomi yang diperoleh dengan menekan pembajakan software di 42 negara di seluruh dunia.

Apabila Indonesia mampu menekan tingkat pembajakan sebesar 10 poin selama dua tahun ke depan atau lebih cepat daripada empat tahun hal itu akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan pemasukan pajak lebih dari 30 persen. Indonesia selanjutnya akan menambah GDP USD3,2 miliar pada 2013 dan penerimaan pajak sebesar USD162 juta.

Nantinya melalui kampanye nasional anti pembajakan diharapkan dapat menekan laju pembajakan. Kampanye ini mengadopsi tiga pendekatan yakni, pendidikan atau kesadaran publik, kepatuhan, dan penegakan hukum. Setelah berakhirnya kegiatan sosialisasi di setiap kota diharapkan perusahaan sebagai pengguna akhirnya dapat melakukan audit software internal dan legalisasi atas semua software yang dimiliki dalam tenggang waktu tertentu.

Dengan dukungan dari pihak kepolisian republik indonesia, penegakan hukum terhadap pelanggaran hak cipta atas software akan dilaksanakan dengan dukungan BSA yang hingga saat ini telah menandatangani nota kesepahaman bersama sejumlah kepolisian daerah yaitu Bali, Jawa Timur, Kepulauan Riau dan Banten. (srn)